Chat Us!
Back to Articles

Sering Dilupakan, Ini Cara Merawat Sajadah Agar Ibadah Makin Khusyuk!

13 March 2024   |  

Selain mukena dan sarung, sajadah juga menjadi perlengkapan sholat yang harus dijaga kebersihannya. Digunakan 5 kali sehari tentunya dapat membuat sajadah menjadi tempat berkumpulnya bakteri dan debu. Belum lagi cara penyimpanan yang salah akan membuat sajadah bau apek dan pastinya akan mengganggu ketenangan Anda dalam beribadah.

Tidak ada waktu ideal untuk mencuci sajadah, tetapi akan lebih baik jika sajadah dicuci secara rutin minimal sebulan sekali atau jika Anda bisa mencucinya lebih sering tentunya lebih baik. Sebelum memutuskan untuk mencuci sajadah, perhatikan jenis kain pada sajadah dan simbol cara pencucian yang tersedia di label yang menempel. Tujuannya agar serat kain dan warna sajadah tidak pudar hingga rusak karena tidak semua jenis kain dapat dicuci dengan cara yang sama. Untuk penjelasan mengenai arti simbol cara pencucian pada label bisa Anda baca di sini.

Pisahkan sajadah dengan pakaian yang lain

Hal ini sangat perlu dilakukan sebelum melakukan pencucian karena dikhawatirkan warna sajadah akan luntur dan mengenai pakaian lainnya. Sebaliknya jika sajadah Anda berwarna cerah atau pastel, dikhawatirkan akan terkena lunturan warna dari jeans atau pakaian yang berwarna tajam. Selain masalah bau tak sedap, sajadah yang terkena luntur juga membuat tampilan sajadah tidak cantik lagi saat digunakan untuk beribadah di masjid.

Gunakan detergen dan cairan pembersih noda yang aman untuk kain

Jika pada sajadah Anda terdapat kotoran atau noda yang membandel, gunakan pembersih noda untuk menghilangkan noda tersebut terlebih dahulu. Perlu diingat untuk memilih pembersih noda yang aman untuk serat kain sajadah dan lalukan percobaan pada sebagian kecil sajadah agar dapat melihat terdapat reaksi atau tidak pada sajadah. Gosok dengan sikat berbulu lembut atau sikat gigi untuk menghilangkan noda pada sajadah agar serat kain tetap aman.

Jika noda telah hilang, lanjutkan dengan merendam sajadah pada air bersuhu normal yang telah tercampur detergen. Rendam selama tidak lebih dari 30 menit lalu kuceklah dengan lembut. Dalam mencuci sajadah, penggunaan mesin cuci sangat tidak disarankan karena dapat merusak serat kain dan bulu-bulu pada sajadah.

Peras sajadah dengan cara yang benar

Selain penggunaan mesin cuci, ternyata penggunaan mesin pengering otomatis juga tidak baik untuk serat kain sajadah. Oleh sebab itu, sajadah harus diperas secara menual. Akan tetapi cara memeras sajadah tidak boleh dilakukan secara asal. Memeras sajadah dengan kuat justru akan merusak serat kain karena akan membuat sajadah terpelintir sampai ke batas renggangnya. Solusinya, setelah proses pembilasan, gulung sajadah dan tekan-tekan hingga kadar airnya berkurang.

Cara penjemuran

Terkesan sepele, akan tetapi cara penjemuran yang salah juga dapat membuat sajadah cepat rusak. Proses menjemur sajadah yang tepat adalah dengan tidak menaruhnya terkena sinar matahari langsung. Pasalnya penjemuran sajadah di bawah sinar matahari langsung dapat membuat sajadah kaku dan mudah lapuk. Oleh karena itu, jemurlah sajadah pada tempat yang rindang dan berangin dengan cara dibentangkan.

Kebersihan dan keawetan perlengkapan ibadah memang tidak memengaruhi amal ibadah yang didapat. Akan tetapi dengan memiliki peralatan ibadah yang bersih dan wangi pastinya dapat membuat kita lebih nyaman dan khusyuk saat beribadah. Jika Anda memiliki masalah dengan kebersihan perlengkapan ibadah seperti mukena, sarung, hingga sajadah, jangan ragu untuk memesan layanan Laundry dari JDM Laundry. Dilengkapi dengan fasilitas antar-jemput pastinya lebih memudahkan Anda yang sibuk dan tidak ada waktu untuk wara-wiri. Pesan secara langsung sekarang juga melalui WhatsApp atau Aplikasi JDM Cleaning yang dapat Anda unduh melalui Playstore ataupun Appstore.

JDM Cleaning, Juara Dalam Membersihkan!