Sprei merupakan sebuah item yang pasti dimiliki semua orang. Menjadi pelapis serta penghalang kontak langsung antara kulit dan kasur tentunya membuat sprei cepat kotor. Belum lagi jika Anda menghabiskan 8 jam atau lebih beristirahat di kasur, tentu saja Anda akan menginggalkan banyak sel kulit mati pada serat kain sprei. Bahayanya, sel kulit mati yang tertinggal di serat kain tersebut dapat mengundang tungau karena hal tersebut merupakaan salah satu makanannya. Selain itu, apa saja dampak buruk lainnya yang siap hantui kesehatan Anda jika jarang mencuci sprei? Berikut penjelasannya!
Ladang Penumpukan Bakteri dan Kuman
Setiap malam saat beristirahat, tubuh kita mengeluarkan keringat, sel kulit mati, hingga air liur ke sprei serta sarung bantal. Bersamaan dengan suhu ruangan yang cukup, tentu saja dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri, kuman, hingga tungau. Beberapa mikroorganisme berbahaya yang dapat ditemukan di sprei yang jarang di cuci meliputi bakteri Staphylococcus aureus hingga Escherichia coli (E. coli). Penumpukan bakteri dan kuman ini dapat menyebabkan infeksi kulit dan memperburuk kondisi kulit yang sudah ada, seperti jerawat.
Meningkatkan Risiko Alergi dan Asma
Debu dan tungau debu merupakan masalah umum pada sprei yang tidak rutin dicuci. Tungau dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan dengan memakan sel kulit mati kita yang tertinggal di serat kain sprei. Keberadaan tungau debu ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius bagi mereka yang sensitif terhadap alergen. JIka Anda mengidap penyakit Asma, keberadaan tungau debu juga dapat memperburuk kondisinya jika masuk sampai saluran napas.
Penyebab Iritasi dan Infeksi Kulit
Bagi beberapa orang yang memiliki kulit sensitif, tidak mencuci sprei secara rutin dapat menyebabkan iritasi. Kotoran pada sprei dapat menyumbat pori-pori kulit hingga menimbulkan masalah seperti iritasi dan ruam. Sarung bantal yang jarang dicuci dan berkontak langsung dengan kulit wajah juga dapat menyebabkan jerawat. Candida merupakan salah satu jamur penyebab kurap yang dapat berkembang di tempat tidur akibat kelembapan yang terperangkap dalam sprei.
Munculnya Bau Tidak Sedap yang Mengganggu Kualitas Tidur
Sudah bukan hal yang asing lagi jika keringat dan air liur yang dikeluarkan setiap malam dapat berubah menjadi bau tidak sedap pada sprei Anda. Selain menjadi tanda banyaknya mikrobe berbahaya di tempat tidur, bau tidak sedap yang muncul pada sprei juga dapat mengganggu kualitas tidur. Hal tersebut tentu akan memengaruhi produktivitas Anda seharian. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu mencuci rutin sprei selama 2 minggu sekali.
Setelah mengetahui dampak negatif dari jarang mencuci sprei, tentunya membuat kita lebih rajin lagi dalam menjaga kebersihannya. Pastikan Anda secara rutin mengganti dan mencuci sprei 2 minggu sekali untuk mendapatkan tidur yang lebih berkualitas agar hari-hari Anda menjadi lebih produktif. Jika Anda merasa kualahan dalam mencuci sprei 2 minggu sekali, Anda bisa serahkan langsung ke JDM Laundry. Anda bisa hubungi langsung via Hotline WhatsApp kami atau pesan langsung melalui aplikasi JDM Cleaning yang bisa Anda unduh melalui PlayStore ataupun AppStore.