Tandon air merupakan salah satu komponen penting untuk tempat pesediaan air bersih di rumah atau tempat usaha Anda. Namun, tandon air juga perlu perawatan yang tepat karena rawan menjadi sarang endapan kotoran, lumut, hingga bakteri serta jamur lainnya yang dapat membahayakan kesehatan. Salah satu perawatan yang harus dilakukan secara rutin agar kualitas air Anda tetap terjaga adalah mencuci tandon. Tetapi tahukah Anda kapan waktu yang ideal untuk membersihkan tandon dan apa saja dampak buruknya jika diabaikan?
Mencuci Tandon Idealnya Berapa Kali?
Jarak waktu mencuci tandon tentunya bereda-beda ditentukan dari jenis tandon, kualitas air, hingga jumlah penggunaan air. Semakin banyak jumlah penggunaan air maka semakin pendek pula jarak waktu mencuci tandon Anda. Sama halnya dengan kualitas air yang tertampung. Bila kualitas air yang tertampung pada tandon kurang baik, maka tandon air Anda juga akan cepat kotor dan perlu dibersihkan lebih sering. Penggunaan tandon berbahan plastik juga harus lebih sering dibersihkan daripada tandon berbahan stainless. Hal tersebut karena tandon berbahan plastik lebih mudah berlumut saat terkena panas sinar matahari.
Berikut waktu ideal terbaik untuk mencuci tandon berdasarkan jumlah penghuni rumah dan frekuensi penggunaan air:
1). Rumah Tangga (2 Orang):
Mencuci tandon untuk rumah dengan 2 penghuni bisa dilakukan 6 bulan sekali. Dengan sedikitnya penggunaan air, maka akumulasi endapan kotoran, bakteri, dan lumut pun lebih lambat.
2). Rumah Tangga (4-6 Orang):
Penggunaan air untuk hunian dengan 4-6 orang cenderung lebih banyak. Oleh karena itu tandon akan lebih cepat terpapar kotoran, lumut, hingga bakteri. Membersihkannya selama 3-6 bulan sekali juga akan membantu menjaga kualitas air Anda.
3). Kos-Kosan (10-20 Orang):
Tentu saja penggunaan air di kos-kosan terbilang cukup tinggi. Dengan penghuni yang sangat banyak serta aktivitas yang memerlukan air cukup banyak seperti mandi, mencuci baju dan piring, tentu saja membuat tandon cepat kotor. Maka jarak mencuci tandon yang ideal untuk area kos-kosan adalah 2-3 bulan sekali.
4). Kantor (20-50 Karyawan):
Meskipun penggunaan air di kantor tidak sebanyak di kos atau rumah dengan penghuni yang banyak, akan tetapi air masih sering digunakan untuk mencuci tangan dan keperluan toilet. Dengan pengguna yang cukup banyak, maka idealnya mencuci tandon untuk area kantor dilakukan 3 bulan sekali.
5). Rumah Sakit:
Sebagai salah satu komponen paling penting di Rumah Sakit untuk berbagai keperluan medis, kebersihan, sterilisasi, hingga keperluan sanitasi, kualitas air juga harus tetap terjaga. Mencuci tandon 1-2 bulan sekali tentunya dapat membantu Anda menjaga kualitas air demi memenuhi standar kebersihan Rumah Sakit.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika jarak pencucian antara tandon plastik berbeda dengan tandon stainless. Hal tersebut karena tandon stainless mampu memantulkan cahaya sinar matahari dan tahan terhadap korosi. Oleh karena itu, jarak pencucian tandon berbahan stainless bisa 4 bulan lebih lama dibanding tandon berbahan plastik.
Apa Saja Dampak Jika Tandon Tidak Dibersihkan Secara Rutin?
Kualitas air yang tidak baik dan tertampung di dalam tandon tentu tidak baik untuk dikonsumsi. Selain membuat tandon menjadi cepat kotor, air tersebut juga memberi dampak buruk bagi kesehatan. Berikut penjelasannya:
1. Sistem Pencernaan
Selain digunakan untuk memasak, mencuci peralatan makan hingga bahan makanan, air juga digunakan untuk sikat gigi setiap harinya. Air yang terkontaminasi oleh bakteri seperti Escherichia coli (E. coli), Salmonella, atau Legionella dapat menyebabkan infeksi pencernaan serius. Beberapa dampaknya pada sistem pencernaan antara lain:
Diare akut: Akibat minum air yang tercemar bakteri.
Mual dan muntah: Tanda-tanda bahwa tubuh sedang berusaha menyingkirkan zat berbahaya.
Keracunan makanan: Mengonsumsi air yang terkontaminasi bisa memicu gejala mirip dengan keracunan makanan, seperti sakit perut dan demam.
Kesehatan Mulut: Air yang mengandung kotoran, logam berat, atau bakteri berbahaya juga dapat memengaruhi kesehatan mulut. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah infeksi gusi hingga seriawan.
2. Masalah Kesehatan Mata
Selain sistem pencernaan, mata merupakan salah satu organ yang sangat sensitif jika berkontak dengan air kotor. Beberapa masalah yang dapat ditimbulkan adalah iritasi mata hingga konjungtivis (mata merah).
3. Kesehatan Paru-Paru Bermasalah
Paparan bakteri dari air tandon yang tidak bersih juga bisa berdampak pada kesehatan pernafasan, terutama jika air tersebut digunakan untuk mandi, mencuci, atau bahkan terbawa ke udara sebagai aerosol (butiran air halus). Bakteri seperti Legionella bisa terhirup melalui uap air dan menyebabkan infeksi paru-paru yang disebut penyakit Legionnaires, yang bisa berujung pada pneumonia. Air kotor juga dapat memicu reaksi alergi atau memperburuk gejala asma pada individu yang sensitif terhadap kualitas udara.
Membersihkan tandon air secara rutin setiap 3-6 bulan adalah langkah pencegahan yang penting untuk menjaga kesehatan keluarga. Mengabaikan kebersihan tandon dapat membawa berbagai dampak serius pada kesehatan pencernaan, mulut, mata, dan paru-paru keluarga Anda. Jangan tunggu hingga keluarga tercinta Anda terkena penyakit terlebih dahulu, bersihkan tandon Anda secara berkala dan pastikan air yang Anda gunakan sehari-hari selalu aman dan bersih. Percayakan urusan tandon air Anda ke JDM Cleaning dengan memesan layanan Cuci Tandon secara rutin melalui Hotline WhatsApp. Anda juga bisa memesan langsung melalui Aplikasi JDM Cleaning yang bisa diunduh via PlayStore mau pun AppStore.
JDM Cleaning, Juara Dalam Membersihkan!